Gizi Buruk di Kota Serang Meningkat 100 Persen
Ilustrasi gizi buruk
SERANG--(KIBLATRIAU.COM)-- Dinas Kesehatan Kota Serang mencatat ada 102 kasus gizi buruk yang tersebar di sana. Data tersebut menurut Dinkes, mengalami kenaikan sebesar 100 persen dibanding tahun lalu. Di mana tahun 2018 jumlah kasus gizi buruk hanya 51 kasus. Sementara, untuk data balita penderita stunting di Kota Serang sebanyak 2.543 kasus. Data ini masih sama dengan jumlah kasus stunting pada tahun lalu."Angka gizi buruk 102, untuk stunting 2.543 dibanding tahun 2018 data gizi buruk tahun ini meningkat dibanding tahun lalu kan hanya 51 kalau stunting itu masih sama," kata Kabid Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Dinas Kesehatan Kota Serang, Lenny Suryani saat di konfirmasi, Jumat (6/12).
Disampaikan Lenny, banyak faktor yang menjadi penyebab angka gizi buruk dan stunting masih tinggi di Kota Serang, mulai dari faktor ekonomi keluarga, pola asuh yang salah dan lingkungan yang kurang sehat."Penyebab gizi buruk itu banyak faktor, bisa karena ekonomi, pola asuh dan lain-lain. Kota serang yang paling banyak di kecamatan Kasemen sebanyak 42. Kita akan validasi lagi akhir tahun bisa naik bisa juga kurang," katanya.
Dia pun merasa heran terjadi kenaikan karena sejauh ini menurutnya, Pemerintah Kota Serang melalui Dinas Kesehatan sudah melakukan beberapa langkah intervensi di antaranya melakukan program pemberian makanan tambahan bagi penderita gizi buruk dan kurang gizi, pemberian tablet tambahan darah preventifnya untuk remaja puteri terutama ibu hamil dan pelatihan kader posyandu penanganan gizi buruk di setiap kelurahan."Target tahun 2022 setidaknya sudah bisa ditekan turun intervensi mulai sekarang lebih intens," katanya.(Net/Hen).
Tulis Komentar